Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pages

Thursday, December 11, 2014

Modul Praktikum Mata Kuliah Pengantar Oseanografi

1.   Tujuan Praktikum
Ø  Agar mahasiswa mengetahui dan mampu mengukur parameter fisika dan kimia seperti suhu, pH, Oksigen terlarut (DO), kecerahan, dan salinitas air laut/sungai.
Ø  Mempelajari dan mengetahui karakteristik suatu gelombang dan arus.
Ø  Mempelajari  tata cara pengamatan pasang surut air laut.
2.      Teori.
2.1   Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia.
Suhu merupakan parameter fisik air laut yang sangat mempengaruhi fenomena yang terjadi di
lautan. Suhu juga mempengaruhi pergerakan masa air di laut karena berhubungan erat dengan tekanan, salinitas dan densitas air laut. Naiknya suhu permukaan laut sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang menyinari bumi. Intensitas cahaya juga mempengaruhi tingkat kecerahan air laut/sungai.
Derajat keasaman (pH) merupakan parameter kimia yang menentukan air laut bersifat asam atau basa. pH air laut pada umumnya adalah 8 yang berarti bersifat basa. pH air laut berkaitan lansung dengan kadar CO2 di lautan.
Disolve Oxygen (DO) atau yang biasa disebut oksigen terlarut merupakan kadar oksigen yang terlarut dalam air laut. Kadar DO dalam air laut berpengaruh terhadap biota yang hidup didalamnya. Konsentrasi DO dipengaruhi oleh interaksi permukaan air dengan atmosfer (udara).
Menurut Forch, Knudsen dan Sorensen, salinitas merupakan ”berat dalam gram garam terlarut dalam satu kilogram air laut, dimana semua bromida dan iodida digantikan dengan jumlah equivalen chlorida, dan semua karbonat digantikan dengan jumlah equivalen oksida”. Dengan kata lain salinitas adalah nilai massa garam yang terlarut dalam massa air. Salinitas lautan umumnya berkisar antar 34 ppt hingga 37 ppt.

2.2   Pengukuran Gelombang Laut.
Gelombang laut merupakan gerakan naik turun air laut secara vertikal yang terdiri atas bukit dan lembah. Pengukuran gelombang dilakukan ketika gelombang mencapai titik tertinggi atau sebelum pecah. Gelombang yang pecah biasa disebut juga dengan ombak. Untuk pengukuran gelombang dipilih 2 gelombang yang memiliki sekuen yang baik. Gelombang pertama lebih tinggi dari gelombang kedua dan jarak waktu antar keduanya hanya beberapa sekon, oleh karena itu dibutuhkan keahlian dan ketelitian dalam menentukan gelombang pertama dan kedua.

2.3 Pengamatan dan pengukuran pasang surut dan arus pasut.
Pasang surut (pasut) air laut merupakan perubahan level muka  laut secara periodik yang utamanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan matahari. Gelombang pasut merupakan gelombang panjang baik berupa gelombang berjalan (progressive) maupun diam (standing) yang memiliki periode dominan 12 jam 25 menit. Perambatan gelombang pasut dan amplitudonya dipengarahui oleh adanya gaya friksi, rotasi bumi (gaya Coriolis). Untuk mengetahui perubahan pasang-surut atau surut-pasang perlu dilakukan pengukuran arus pasus dan arahnya. Jika arah dari laut kedarat menandakan pasang dan begitu juga sebaliknya.
3.   Alat dan Bahan
Papan skala, tali, sechi disk, kompas, floating grade, refraktometer, DO meter, aquadest, pH meter dan thermometer.


By.Irwansyah ( irwansyah.ih@gmail.com )

No comments:

Post a Comment