1.
Tujuan Praktikum
Ø Agar mahasiswa mengetahui dan mampu mengukur
parameter fisika dan kimia seperti suhu, pH, Oksigen terlarut (DO), kecerahan,
dan salinitas air laut/sungai.
Ø Mempelajari dan mengetahui karakteristik suatu
gelombang dan arus.
Ø Mempelajari
tata cara pengamatan pasang surut air laut.
2.
Teori.
2.1
Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia.
Suhu
merupakan parameter fisik air laut yang sangat mempengaruhi fenomena yang
terjadi di
lautan. Suhu juga mempengaruhi pergerakan masa air di laut karena berhubungan erat dengan tekanan, salinitas dan densitas air laut. Naiknya suhu permukaan laut sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang menyinari bumi. Intensitas cahaya juga mempengaruhi tingkat kecerahan air laut/sungai.
lautan. Suhu juga mempengaruhi pergerakan masa air di laut karena berhubungan erat dengan tekanan, salinitas dan densitas air laut. Naiknya suhu permukaan laut sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang menyinari bumi. Intensitas cahaya juga mempengaruhi tingkat kecerahan air laut/sungai.
Derajat
keasaman (pH) merupakan parameter kimia yang menentukan air laut bersifat asam
atau basa. pH air laut pada umumnya adalah 8 yang berarti bersifat basa. pH air
laut berkaitan lansung dengan kadar CO2 di lautan.
Disolve Oxygen (DO) atau yang biasa disebut oksigen terlarut
merupakan kadar oksigen yang terlarut dalam air laut. Kadar DO dalam air laut
berpengaruh terhadap biota yang hidup didalamnya. Konsentrasi DO dipengaruhi
oleh interaksi permukaan air dengan atmosfer (udara).
Menurut Forch, Knudsen dan Sorensen, salinitas merupakan ”berat dalam gram
garam terlarut dalam satu kilogram air laut, dimana semua bromida dan iodida
digantikan dengan jumlah equivalen chlorida, dan semua karbonat digantikan
dengan jumlah equivalen oksida”. Dengan kata lain salinitas adalah nilai massa
garam yang terlarut dalam massa air. Salinitas
lautan umumnya berkisar antar 34 ppt
hingga 37 ppt.
2.2
Pengukuran Gelombang Laut.
Gelombang laut
merupakan gerakan naik turun air laut secara vertikal yang terdiri atas bukit
dan lembah. Pengukuran gelombang dilakukan ketika gelombang mencapai titik
tertinggi atau sebelum pecah. Gelombang yang pecah biasa disebut juga dengan
ombak. Untuk pengukuran gelombang dipilih 2 gelombang yang memiliki sekuen yang
baik. Gelombang pertama lebih tinggi dari gelombang kedua dan jarak waktu antar
keduanya hanya beberapa sekon, oleh karena itu dibutuhkan keahlian dan
ketelitian dalam menentukan gelombang pertama dan kedua.
2.3
Pengamatan dan pengukuran pasang surut dan arus
pasut.
Pasang surut (pasut) air laut merupakan perubahan
level muka laut secara periodik yang
utamanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan matahari. Gelombang pasut merupakan
gelombang panjang baik berupa gelombang berjalan (progressive) maupun
diam (standing) yang memiliki periode dominan 12 jam 25 menit.
Perambatan gelombang pasut dan amplitudonya dipengarahui oleh adanya gaya
friksi, rotasi bumi (gaya Coriolis). Untuk mengetahui perubahan pasang-surut
atau surut-pasang perlu dilakukan pengukuran arus pasus dan arahnya. Jika arah
dari laut kedarat menandakan pasang dan begitu juga sebaliknya.
3.
Alat dan Bahan
Papan skala, tali, sechi disk, kompas, floating
grade, refraktometer, DO meter, aquadest, pH meter dan thermometer.
By.Irwansyah ( irwansyah.ih@gmail.com )
No comments:
Post a Comment