Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pages

Thursday, December 11, 2014

Distribusi Ikan Tuna di Indonesia

      Ikan Tuna adalah ikan perenang cepat dan hidup bergerombol (schooling) sewaktu mencarimakan. Kecepatan renang ikan dapat mencapai 50 km per jam. Kemampuan ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penyebarannya dapat meliputi skala ruang (wilayah geografis yang cukup luas), termasuk diantaranya beberapa spesies yang dapat menyebar dan bermigrasi lintas samudera. Pengetahuan  mengenai penyebaran tuna sangat penting artinya bagi usaha penangkapannya.
            Jenis tuna menyebarluas di seluruh perairan tropis dan subtropis. Penyebaran jenis tuna tidak dipengaruhi oleh perbedaan garis bujur tetapi dipengaruhi oleh garis lintang. Di
samudera Hindia dan Atlantik menyebar di antara 40LU  dan 40LS (Collete dan Nauen, 1983). Khususnya di Indonesia (Uktolseja et al., 1991), tuna hampir didapatkan menyebar di seluruh perairan Indonesia. Di Indonesia bagian barat meliputi Samudera Hindia, sepanjang pantai utara dan timur Aceh, pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Di perairan Indonesia bagian timur meliputi Laut Banda Flores, Halmahera, Maluku, Sulawesi, perairanPasifik di sebelah utara Irian Jaya dan Selat Makasar.
            Distribusiikan tuna di laut sangat ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor internal dari ikan itu sendiri maupun factor eksternal dari lingkungan. Faktor internal meliputi jenis (genetis), umur dan ukuran, serta tingkah laku (behaviour). Perbedaan genetis ini menyebabkan perbedaan dalam morfologi, respon fisiologis, dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Faktor eksternal merupakan factor lingkungan, di antaranya adalah parameter oseanografis seperti suhu, salinitas, densitas dan kedalaman lapisan thermoklin, arus dan sirkulasi massa air, oksigen dan kelimpahan makanan. Kedalaman renang tuna bervariasi tergantung dari jenisnya. Umumnya tuna dapat tertangkap di kedalaman 0-400 meter. Salinitas perairan yang disukai berkisar antara 32-35 ppt atau di perairan oseanik. Suhu perairan berkisar 17 -31 C. Madidihang (ThunnusAlbacares) tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia. Panjang Madidihang bias sampai 2 meter (Uktolsejaet al., 1991). Jenis tuna ini menyebar di perairan dengan suhu berkisar antara 17-31C dengan suhu optimum berkisar antara 19-23C (Nontji, 1987), sedangkan suhu yang baik untuk kegiatan penangkapan berkisar antara 20-28C (Uda, 1952 vide Laevastu dan Hela, 1970).
Tuna mata besar (Thunnus obesus) menyebar dari Samudera Pasifik melalui perairan di antara pulau-pulau di Indonesia  sampai di Samudera Hindia. Ikan ini terutama ditemukan di perairan sebelah selatan jawa, sebelah barat daya Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda danlaut Maluku. MenurutUda (1952) dalam Laevastu dan Hela (1970), tuna mata besar merupakan jenis yang memiliki toleransi suhu yang paling besar, yaitu berkisar antara 11-28C dengan kisaran suhu penangkapan antara 18-23C.
Sebaran tuna Albakora (Thunnus Alalunga) sangat dipengaruhi oleh suhu. Jenis ini menyenangi suhu yang lebih rendah. Albakora juga memiliki ukuran yang relative kecil disbanding dengan dua jenis tuna di atas. Tuna sirip biru (Thunnus maccoyi) didapatkan menyebar hanya di belahan bumi selatan. Oleh karena itu jenis ini sering disebut sebagai southern bluefin tuna. Ikan ini tidak terlalu banyak tertangkap oleh nelayan Indonesia.

By: Irwansyah & Ichsan A. Putra

1 comment: