Pasang Merah / Harmfull Algae Bloom (HAB) merupakan fenomena air laut berubah warna menjadi merah karena banyaknya plankton Dinoflagellata, hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya yang cocok untuk berkembang biak dengan baik. Dalam lingkungan laut,
terdapat organisme bersel tunggal,
mikroskopis, seperti tanaman, secara alamiah terdapat di lapisan permukaan yang terang dari setiap badan
air. Organisme ini, disebut sebagai fitoplankton atau mikroalga
yang membentuk dasar dari jaring makanan di mana hampir
semua organisme laut lainnya tergantung padanya. Dari 5000 spesies fitoplankton yang ada di
Friday, September 14, 2012
Hydro Acoustic
Hydro Acoustic merupakan suatu
teknologi yang biasa digunakan untuk mendeteksi objek bawah air dengan
menggunakan perangkat akustik (acoustic
instrument), beberapa antara lain: ECHOSOUNDER, FISHFINDER, dan SONAR. Teknologi
ini menggunakan suara atau bunyi dengan intensitas tertentu untuk melakukan
pendeteksian objek yang berada di bawah air. Suara atau bunyi sangat efektif
dalam melakukan pendeteksian objek bawah air karena kecepatan rambat suara di
air 4 kali lebih cepat dari kecepatan rambat suara di udara atau 1.500 m/detik
di air dan hanya 340 m/detik di udara. Hal ini disebabkan karena kerapatan
medium air lebih tinggi dibandingkan medium udara sehingga suara yang merambat
tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pantulan antar partikel air.
Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang menghasilkan
listrik dengan frekuensi tertentu. Kemudian disalurkan ke transducer yang akan
mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk
pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping).
Thursday, September 13, 2012
Echosounder
Echosounder merupakan salah satu alat
yang penting untuk mengetahui kedalaman laut dan dapat juga sebagai pengukur
jarak dengan ultra sonic. Kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan
waktu antara pengiriman dan penerimaan pulsa suara. Echosounder memiliki
beberapa pertimbangan sistem, diantaranya Side-Scan Sonar, Sub-Bottom Profling,
Single-Beam Echosounder, dan Multi-Beam Echosounder.
Akustik Kelautan
Akustik Kelautan; Acoustic
System mulai dikenal dan populer dengan istilah SONAR (sound navigation and
ranging). ASDIC 'Allied Submarine Detection Investigation
Committee' pada masa Perang Dunia I (PD I). Lalu Acoustic System mulai dikembangkan
oleh Inggris pada masa pra-Perang Dunia II (PD II) dengan membuat ASDIC (Anti
Sub-marine Detection Investigation Committee) yang terbukti sangat berguna bagi
Angkatan Laut Negara-negara Sekutu pada PD II. Setelah PD II
berakhir, penggunaan akustik semakin berkembang luas untuk tujuan damai dan
ilmiah, antara lain digunakan untuk; mempelajari proses perambatan suara pada
medium air, penelitian sifat-sifat akustik dan benda-benda yang terdapat pada
suatu perairan, komunikasi dan penentuan posisi di kolom perairan. Selanjutnya
perkembangan akustik semakin pesat pada awal dekade 70-an karena telah
ditemukan Echo Integrator yang dapat menghasilkan nilai absolut untuk pendugaan
dan estimasi bawah air.
Sistem Kerja Obat (Metabolisme Obat) dan Reaksi Terhadap Tubuh
Metabolisme obat adalah proses modifikasi biokimia senyawa obat oleh organisme hidup, pada umumnya dilakukan melalui proses enzimatik. Proses metabolisme obat merupakan salah satu hal penting dalam penentuan durasi dan intensitas khasiat farmakologis obat.
Metabolisme obat sebagian besar terjadi di retikulum endoplasma sel-sel hati. Selain itu, metabolisme obat juga terjadi di sel-sel epitel pada saluran pencernaan, paru-paru, ginjal, dan kulit.
Metabolisme obat terbagi dalam 2 fase, yakni fase I dan II. Pada reaksi-reaksi ini, senyawa yang kurang polar akan dimodifikasi menjadi senyawa metabolit yang lebih polar. Proses ini dapat menyebabkan aktivasi atau inaktivasi senyawa obat.
Metabolisme obat sebagian besar terjadi di retikulum endoplasma sel-sel hati. Selain itu, metabolisme obat juga terjadi di sel-sel epitel pada saluran pencernaan, paru-paru, ginjal, dan kulit.
Metabolisme obat terbagi dalam 2 fase, yakni fase I dan II. Pada reaksi-reaksi ini, senyawa yang kurang polar akan dimodifikasi menjadi senyawa metabolit yang lebih polar. Proses ini dapat menyebabkan aktivasi atau inaktivasi senyawa obat.
Subscribe to:
Posts (Atom)