CTD
singkatan dari Conductivity, Temperature,
and Depth - adalah alat utama untuk menentukan sifat fisik penting dari air
laut antara lain Konduktivitas, Temperatur (suhu), dan Kedalaman laut. Alat ini
memeberikan gambaran yang tepat dan komprehensif dari distribusi dan variasi
suhu air, salinitas, dan densitas yang membantu kita untuk memahami bagaimana
pengaruh lautan terhadap kehidupan di dalamnya
Gambar:
Perangkat CTD dalam posisi siap diturunkan ke air (atas), Proses kerja CTD
dengan sensor yang melekat padanya (bawah).
Proses Kerja CTD
Instrumen
CTD terdiri dari seperangkat probe kecil yang menempel pada rangkaian roset
besar. Roset diturunkan dengan kabel ke dasar laut. Dengan CTD kita dapat mengamati
sifat air secara real time) melalui kabel yang menghubungkan CTD ke komputer
(monitor) di kapal. Seperangkat CTD dioperasikan dari jarak jauh yang
memungkinkan botol air dapat ditutup secara selektif ketika instrumen dinaikkan.
Prosedur kerja standar CTD tergantung pada kedalaman air, membutuhkan dua
sampai lima jam untuk mengumpulkan satu set lengkap sampel data air. Pengambilan
sampel air sering dilakukan pada kedalaman tertentu sehingga para ilmuwan dapat
mempelajari sifat fisik dari kolom air di tempat (kedalaman) tertentu dan
waktu.
Secara
prinsip instrumentasi alat ini mengukur kualitas air dengan menggunakan sensor
atau probe yang ditempel pada rangkaian alat, setelah sensor membaca kualitas
air lalu ditransfer ke komputer di atas kapal setelah diproses lalu ditampilkan
ke monitor.
Perangkat pendukung CTD
Ada dapat sejumlah
aksesoris lainnya dan instrumen yang melekat pada paket CTD. Ini termasuk botol
Niskin yang mengumpulkan sampel air pada kedalaman yang berbeda untuk mengukur
sifat kimia, Acoustic Doppler Current Profilers (ADCP) yang mengukur kecepatan
horizontal, dan sensor oksigen yang mengukur kandungan oksigen terlarut (DO)
dari air.
Keuntungan menggunakan
CTD:
·
Dapat digunakan untuk penginderaan jauh
·
Sangat akurat karena dapat dikontrol
dari atas kapal
·
Ringan (CTD saja)
·
Dapat digunakan hingga kedalaman
beberapa ribu meter.
Kekurangan CTD:
Alatnya
kecil, bertenaga rendah sensor CTD yang digunakan pada instrumen otonom seperti
MP, glider, profil mengapung dan AUVs lebih kompleks untuk beroperasi,
keterbatasan utama adalah kebutuhan untuk mengkalibrasi sensor individu. Hal
ini terutama berlaku untuk instrumen otonom dikerahkan untuk jangka waktu yang
lama. (Kapal-dikerahkan CTDs yang direferensikan dengan data sampel air yang
tidak tersedia secara umum dengan penyebaran instrumen otonom.) Oleh karena
itu, sensor harus stabil untuk periode penyebaran, atau asumsi tentang
sifat-sifat air laut harus dibuat dan dirujuk ke data sensor.
Sumber:
Ensiklopedia Ocean Sciences, vol. 1, hal. 579-588
No comments:
Post a Comment