Senyawa bahan alam umumnya berasal dari sumber alami dan yang paling
melimpah adalah dari tumbuhan-tumbuhan. Senyawa tesebut terbentuk melalui
proses pengubahan metabolit primer menjadi metabolit sekunder. Untuk
kepentingan perobatan, pestisida atau yang lainnya, maka senyawa tersebut harus
diisolasi dan ditentukan strukturnya. Untuk sampai ketahap elusidasi struktur
para kimiawan organik bahan alam tidak terlepas dari bagaimana cara ekstraksi
dan isolasi. Keberhasilan isolasi suatu senyawa juga tidak dapat terlepas dari perkembangan
teknik isolasi. Berbagai cara tentang teknik isolasi saat ini sudah
dikembangkan, meliputi:
1. Kromatografi kolom (KK)
Kromatografi kolom merupakan teknik isolasi konvensional,
namun sampai sekarang masih diperlukan. Pemisahan senyawa dengan cara didasarkan
pada faktor tingkat kepolaran senyawa dan dihubungkan dengan tingkat kepolaran pelarut
(fasa gerak) dan fasa diam. Para kimiawan organik bahan alam biasanya
menggunakan fasa diam silika gel (karena relatif murah) untuk memisahkan
senyawa yang relatif non polar sampai semi polar. Senywa yang lebih polar
biasanya dipisahkan dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).
Beberapa kelebihan menggunakan cara adalah dapat memuat sampel yang berjumlah
besar (tergantung besarnya kolom) dan pengerjaannya cepat. Cara ini juga
biasanya digunakan untuk sampel yang masih mentah (crude) dan biaya isolasinya
juga relatif murah.. Namun demikian, ada beberapa kelemahan dalam isolasi menggunakan
cara ini, misalnya Senyawa minor sukar diisolasi dan hasil isolasi relatif
tidak murni.
2. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLT prep)
Teknik pemisahan cara ini juga sering digunakan untuk
pemurnian senyawa. Suatu lempeng kaca sebagai matrik yang dilapisi dengan fasa
diam digunakan
3. Kromatografi cair kinerja tinggi preparatif
4. Teknik kromatotron
Masing-masing teknik
isolasi ini mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan.
No comments:
Post a Comment